Pillar Planned Maintenance

Pillar Planned Maintenance

Planned Maintenance didalam TPM berfungsi untuk membangun sistem perawatan sehingga dicapai mesin yang handal dengan biaya se efisien mungkin.

Tahapan dalam mengimplementasikan pillar ini sejalan dengan implementasi pillar AM, seperti terlihat pada gambar dibawah:
Pillar Focused Improvement

Pillar Focused Improvement

Focused Improvement didalam TPM berfungsi untuk mengeliminasi losses atau kerugian yang diakibatkan karena peralatan atau mesin yang tidak efektif maupun proses yang tidak efisien.

Pillar ini bertujuan meningkatkan kepekaan karyawan dalam menyikapi losses, serta meningkatkan kemampuan karyawan dalam mengatasi masalah atau problem solving.
Aktivitas di pillar ini tidak berbeda dengan aktivitas Kaizen / Continual Improvement serta penggunaan tools nya (QCC, QCP, Why-Why Analysis, SMED, FMEA, VSM, dll) , yang sedikit membedakan adalah kita dituntut untuk mengarahkan tema-tema yang diangkat agar mengurangi losses.

Sekilas TPM

Sekilas TPM

TPM singkatan dari Total Productive Maintenance, adalah Sistem manajemen untuk meningkatkan kinerja perusahaan melalui manajemen perawatan mesin dan pemberdayaan operator serta tehnisi.
Pillar Autonomous Maintenance

Pillar Autonomous Maintenance

Autonomous Maintenance didalam TPM berfungsi untuk merubah paradigma lama operator yakni "operator yang memakai mesin, tehnisi yang merawat dan memperbaiki, diganti dengan paradigma baru yakni operator yang memakai maka operator juga yang merawat".
Pillar ini bertujuan meningkatkan kemampuan operator agar bisa melakukan perawatan mandiri terhadap mesin, sehingga ketika mesin mengalami breakdown tidak terlalu bergantung kepada tehnisi dengan demikian breakdown akan lebih cepat ditanggulangi.
Setelah 7 langkah di AM sudah dijalankan goal yang diharapkan adalah kemampuan operator setara dengan tehnisi.
Apakah 7 langkah didalam mengimplementasikan AM? berikut langkah-langkahnya

Langkah 1: Initial Cleaning
8 Pillar Penggerak TPM

8 Pillar Penggerak TPM

Ibarat sebuah rumah atau bangunan yang terdapat pondasi dan pillar penyangga, begitu pula didalam TPM terdapat pondasi dan pillar penyangga nya.


Pondasi TPM adalah 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).
Nah kalau mau mengimplementasikan TPM harus dibagusin dulu tuh budaya 5R nya...

Sekilas KAIZEN

Sekilas KAIZEN



Tujuan utama Kaizen adalah menciptakan budaya peningkatan berkelanjutan di mana semua karyawan secara aktif terlibat dalam memajukan perusahaan. 

Apa itu Kaizen?
Kaizen (Continuous Improvement) adalah sebuah strategi di mana karyawan di semua tingkatan perusahaan bekerja sama secara proaktif untuk mencapai peningkatan reguler dan bertahap pada proses. Memadukan antara bakat karyawan dan kreativitas serta keperdulian karyawan untuk terus melakukan perbaikan.

Kaizen adalah bagian dari action dan filosofi.
Sebagai action Kaizen adalah tentang peningkatan area spesifik di perusahaan. Aktivitas ini melibatkan karyawan di semua tingkatan, dengan penekanan yang sangat kuat untuk melibatkan karyawan di operasional
Sebagai filosofi Kaizen adalah tentang membangun budaya di mana semua karyawan secara aktif terlibat dalam memberikan sumbangsih ide dan menerapkannya di perusahaan. Sehingga ini menjadi cara berpikir/ way of thingking alami bagi seluruh karyawan disemua level diperusahaan. 

Kaizen bekerja bahu-membahu dengan Standardized Work. Standarisasi tersebut dievaluasi dan dikaji ulang sehingga tercipta standar baru untuk menyempurnakan proses.

Dalam melakukan Kaizen digunakan metode berfikir PDCA (Plan Do Check Action).

Metode ini sudah sering digunakan terutama untuk mengarahkan perbaikan agar sesuai dengan kaidah berfikir yang tepat/ tidak jump to conclusion (mencari solusi tanpa membuktikan terlebih dahulu).

Didalam Kaizen sendiri ada beberapa wadah perbaikan yang disediakan, yakni wadah perbaikan secara individu & wadah perbaikan secara kelompok yang biasa disebut dengan SS (Sumbang Saran)/ PPS (Practical Problem Solving) & QCC (Quality Control Circle) / QCP (Quality Control Project).


Dibeberapa perusahaan wadah improvement ini dibagi berdasarkan level/ golongan karyawan mulai dari golongan front line/ staff, supervisor/ officer, managerial, bahkan level top management (Gb dibawah).





Sehingga penerapan dari aktivitas improvement secara menyeluruh, agar aktivitas Kaizen ini memang menjadi budaya/ culture di suatu perusahaan.
Kunci utama dari aktivitas ini adalah komitment dari Top Management untuk senantiasa mendukung & memfasilitasi penyelengaraan Kaizen.
Karena didalam aktivitas ini akan dituntut untuk penyediaan waktu, biaya, alokasi orang, dll.


Salam,
Penulis