Pillar Planned Maintenance

Planned Maintenance didalam TPM berfungsi untuk membangun sistem perawatan sehingga dicapai mesin yang handal dengan biaya se efisien mungkin.

Tahapan dalam mengimplementasikan pillar ini sejalan dengan implementasi pillar AM, seperti terlihat pada gambar dibawah:





















Sedikit mengulas tentang Fase pillar ini sebagai berikut:

Fase 1: Menstabilkan MTBF (Mean Time Between Failure)
Di Fase ini tehnisi diharapkan bisa memanjangkan jarak antar breakdown mesin mulai dari dijalankan hingga breakdown dengan cara mengembalikan bagian yang rusak serta menjaga kondisi dasar mesin

Fase 2: Memperpanjang Umur Parts
Di Fase ini major (breakdown durasi 10-60 menit) dan critical (breakdown durasi > 60 menit) breakdown diharapkan sudah tidak ada lagi dan desain mesin yang lemah sudah dapat diimprove.

Fase 3: Menangani Penurunan Secara Periodik
Di Fase ini tehnisi sudah bisa memprediksi umur spare parts, serta dapat mendeteksi breakdown dan bisa melakukan pencegahan sebelum breakdown terjadi (Preventive)

Fase 4: Memprediksi Kerusakan Mesin
Di Fase ini tehnisi sudah bisa memprediksi umur parts dengan diagnostik, analisa kerusakan, serta perpanjang umur mesin, dan tehnisi sudah menjadi spesialis yang setara dengan mesin maker / sudah bisa melakukan rekayasa mesin sendiri.

Mari kita simak video berikut tentang pillar Planned Maintenance


Kalau di AM goalnya adalah operator setara kemampuan tehnisi, di PM goalnya adalah tehnisi setara dengan mesin maker / pembuat mesin.
Yang susah adalah menjaga orangnya, biasanya kalau sudah pandai suka di pinang perusahaan lain hehe...

Salam,
Penulis

SHARE THIS
Posting Sebelumnya
Posting Berikutnya